
Mengenal Output 4–20 mA pada Field Instrument
Dalam dunia industri, field instrument seperti transmitter pada pressure, temperatur, dan level sering menggunakan output analog 4–20 mA sebagai sinyal standar untuk mengirimkan data ke sistem kontrol seperti PLC dan DCS
Apa Itu Sinyal 4–20 mA?
Sinyal 4–20 mA adalah bentuk komunikasi analog yang merepresentasikan nilai fisik dari suatu proses, misalnya tekanan, suhu, atau ketinggian level. Nilai 4 mA menunjukkan nilai terendah (misalnya 0 Kpa), dan 20 mA menunjukkan nilai tertinggi (misalnya 10 Kpa).
Kenapa Bukan 0–20 mA?
Penggunaan 4 mA sebagai titik terendah memiliki alasan penting:
-
Deteksi kabel putus atau kerusakan: Jika arus di bawah 4 mA, sistem tahu ada masalah (seperti kabel terputus).
-
Lebih aman untuk peralatan karena arus minimum tetap ada.
-
Lebih stabil terhadap gangguan sinyal dibanding tegangan.
Cara Menghitung Nilai Proses dari Sinyal 4–20 mA
Untuk mengubah sinyal arus menjadi nilai proses, digunakan rumus linier sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Jika sebuah pressure transmitter memiliki range 0 – 10 Kpa dan output arus terbaca 6.83 mA, maka:
Keunggulan Sinyal 4–20 mA:
-
Tahan terhadap gangguan (noise), cocok untuk jarak kabel panjang
-
Kalibrasi lebih mudah
-
Cocok untuk sistem loop 2-wire, di mana sensor dan transmitter cukup menggunakan dua kabel untuk daya dan sinyal
Aplikasi Lapangan
Sinyal 4–20 mA banyak digunakan pada:
-
Pressure Transmitter
-
Temperature Transmitter
-
Level Transmitter
-
Flow Transmitter
-
Positioner dan actuator
0 Response to "MENGHITUNG SINYAL 4 - 20 mA OUTPUT TRANSMITTER"
Posting Komentar